Aku takut jauh dariMu, takut.
Untuk Tuhanku Allah Swt Yang Maha Dahsyat
Hari ini hambaMu kembali menunjukkan betapa lemahnya dirinya, betapa rapuhnya dirinya, betapa sulitnya dirinya untuk tidak menumpukan harapannya padaMu
Hari ini hambaMu kembali berbisik akan keraguan rejeki yang akan engkau berikan
Hari ini hambaMu kembali risau akan takdir yang engkau akan gariskan padanya
aku mengerti ya Tuhanku,
aku memang bukanlah hambaMu yang terus berjuang untuk menetapkan hati ini kepadaMu, hamba pun sadar terkadang hati dan lisanku pun tak sepenuhnya kuabdikan untukMu, banyak kesalahan yang selalu kugoreskan dalam kanvas suci pemberianMu ketika engkau memutuskan untuk meniupkan ruh dalam jasadku.
Tapi engkau tak pernah berpaling untuk memberiku nilai kehidupan dalam setiap detik helaan napasku ini, aku yang lemah dan tak berdaya upaya selalu kau bantu dengan nikmatmu yang kau sisipkan ke dalam sendi-sendi perjalanan hidup yang kulalui, rentetan peristiwa yang engkau rancang untukku tepat membuktikan bahwa tak ada satupun peristiwa yang tak berpesan di akhir ceritanya,
Kau selalu membuktikan bahwa tak selamanya apa yang aku mau pasti berdaya guna untukku, kau menjawab semua jawaban keraguan dengan tinta tegasMu yang maha Indah, menyeka luka dalam setiap lapisan kesakitanku dan menjadikannya kulit baru yang siap menuai indahnya nikmatMu.
Namun, pada akhirnya kembalilah diriku yang terbilang tak pernah cukup untuk bersyukur padaMu, tak pernah henti memohon kebahagian yang mungkin saja hanya permadani semu di mataku,
Ya Allah, tuhanku yang Maha Dahsyat, pengabdianku mungkin tidak lebih besar dibanding dengan sebutir kacang kapri ditengah padang pasir bertingkat dan tak lebih banyak dari segenggam tanah di bumiMu ini, tapi kau tak pernah henti untuk membalas segala bentuk pengabdianku kepadamu, rasanya aku hendak menunduk sepanjang hidup, malu akan diri ini yang tak henti memohon tapi hanya segelintir pengabdian yang kuberikan kepadaMu,
dan kali ini, ah, mungkin engkau sudah cukup bosan pada pintaku ini, tiap helaan napas kusisipkan permohonan yang kuanggap besar tapi mungkin sangat teramat kecil untukmu, aku tak pernah bosan untuk berbisik kepadaMu di tengah malam sebelum terlelap untuk bisa mengucap pintaku ini, ya Allah ya tuhanku, mungkin ini kalimat sederhana dari mulut, tempat salahku,
Apapun itu, tetapkanlah hati ini selalu hanya untukMu.
Labels: Ngomongin Orang ++
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home