Wednesday, August 16, 2017

Di momen kemerdekaan ini, izinkan gue sedikit cerita tentang refleksi hubungan gue dengan bangsa gue ini.

Beberapa minggu lalu gue ada di satu project, bertugas mendampingi researcher dr stanford uni yg lg riset soal perdagangan orang di asean

Indonesia salah satu negara penelitiannya. Teman gue, Mas Adhi dan gue bertugas mendampingi researcher tersebut untuk wawancara beberapa lembaga negara dan CSO yg bergerak di bidang perdagangan orang di Indo

Jadilah kita keliling berbagai NGO tersebut. Mostly base mereka bukan di gedung-gedung kantor oke macam cbd cbd terkemuka di J akarta

Sepulang dari salah satu NGO di cawang dengan jalan masuk-masuj yf agak ribet gue nanya ke temen gue Mas Adhi

Doi ambil master nya di Jerman,  sekitar 6 tahun di Jerman dan pernah kerja di beberapa NGO disana

"Mas adhey, NGO-NGO di Jerman tuh kantor di rumah2 kayak disini ga? Atau mereka udh kaya dan di gedung2 gitu?"

Terus doi diam sejenak, narik napas dikit "engga si Mai, udah di gedung-gedung gitu"

Gue jawab "Whoa berarti mereka udh sejahtera ya bisa sewa di gedung gitu, kalau disini kan masih ribet gitu ga si."

Doi buka topik "Iya si Mai, tapi kerjanya ga kayak disini Mai, yg diurusin ya bukan yg di wilayah dia sendiri...

"Karena mungkin emg ga ada masalah disana si kayaknya, kayak di kota gue itu padahal itu kota HAM gitu, tapi ya kerjanya gitu"

Gue nanya "emang ga ada masalah apa gitu yg bisa diadvokasiin disana, lah terus lo kerjanya ngapain?"

Dia jawab "Ya gaada yg di konteks nasionalnya, gue aja kalo rapat rutin ya yang diomongin negara lain, kayak Siria, negara-negara timur tengah, negara-negara yang bakal dibantu advokasinya."

Dengan asal bunyinya gue jawab "lah ga seru dong, ga ada dinamika kerjaan kek disini, kan sering heboh macem2 tuh disini, lo ga audiensi ke DPR kemana gitu?"

"Ya engga Mai, udah bagus juga" doi jawab. "Nganterin-nganterin org kemana gitu, jaringan ini jaringan ini ngomongin ini itu?" Gue masih nanya

Sambil nyengir-nyengir doi geleng-geleng. Gue mengkerutkan kening sambil berkata "ih gue gamau ah Indo ada di titik itu, ga seru bat"

Lalu diam sesaat, terus gue nyamber lagi "ih apaan dah, jadi gue maunya apa si sebenernya"


Begitulah hubungan gue dengan bangsa gue, kendati sudah memproclaim diri sendiri untuk berkontribusi di sektor publik dan aktif dalam advokasi, gue juga kurang paham apa yang sebenernya gue harapkan dari hal yang gue lakukan.

Tapi, satu hal yang selalu gue syukuri selama ini, terima kasih Allah Swt, merelakan alam semesta untuk memberikan kemerdekaan ini, klise emang, tapi iya emang begitu.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home