Senyum Kedua
Ingat tidak waktu itu aku pernah marah karena kamu senyum?
Saat itu aku sangat kesal karena senyummu sungguh bahagia, senyum yang semua gigimu terlihat dan semangatmu untuk memulai hari itu terlihat begitu membara.
Kali ini aku lihat lagi senyum itu.
Kalau yang sebelumnya hitam-oranye tampak bagus, yang sekarang biru-toska juga indah.
Dan aku juga marah lihat senyummu yang kedua ini.
Aku memang payah, tidak senang lihat kamu tersenyum.
Labels: Fiksi Alternatif
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home